- -

Membentuk Generasi Muda yang Kreatif dan Tidak Lupa Sejarah

Selasa, 25 Juli 2017 | 14:39 WIB

Generasi muda menjadi salah satu kunci utama dalam membangun bangsa. Sejak usia belia, mereka menyerap berbagai macam pengetahuan yang kelak akan berguna bagi dirinya serta orang-orang di sekitarnya, hingga bagi bangsa dan negara. Di masa-masa tersebut, rasa ingin tahu dan keinginan untuk berkarya kian memuncak.

Menurut Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, jangan melarang anak-anak muda untuk berkreasi. Ia menuturkan bahwa larangan seperti itu dapat memicu dampak negatif, yakni menjadi malas.

“Anak muda kalau serba dilarang jadi pemalas. Biarkan mereka berkreasi untuk memajukan negara. (Kreativitas) Mereka jangan dibendung, justru perlu didorong dan diberi semangat,” tutur pria yang akrab disapa Oso ini dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Hotel Laprima, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (24/7/2017).

Dalam kesempatan ini, hadir pula anggota MPR RI Zainut Tauhid dan anggota DPD RI dari NTT Abraham Paul Liyanto dan Ibrahim Agustinus, serta Kadek Arimbawan.

Di hadapan siswa-siswi SMAK St. Ignatius Loyola yang hadir dalam sosialisasi tersebut, ia juga mengingatkan pentingnya sejarah serta nilai-nilai luhur Pancasila bagi anak bangsa. Anak-anak muda tidak mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana perjuangan para pendiri negara Indonesia pada tahun 1945.

"Generasi muda sekarang tidak tahu karena mereka tidak terlibat dalam perjuangan tahun 1945, tapi mereka harus mengetahui sejarah dan itu ada di dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI," katanya.

Maka dari itu, sejarah perjuangan para pahlawan dalam membangun tanah air dapat memupuk semangat kebangsaan anak muda. Muncul harapan bagi para generasi muda, yakni mereka dapat memahami Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Karena itu kami terus-menerus melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR supaya selalu ingat tentang Pancasila," ujar Oso yang juga menjabat sebagai Ketua DPD RI.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id